Dari namanya saja, Avatar banyak meminjam dari seni budaya dan mitologi Asia. Selain itu, Avatar juga mencampur filosopi, bahasa, agama, seni bela diri, pakaian, dan budaya dari negara-negara Asia seperti misalnya China, Jepang, Mongolia, Korea, India, dan Tibet. Penampilan Suku Air kelihatannya dipengaruhi oleh budaya
Inuit. Secara gamblang dapat ditemukan pengaruh dari seni dan sejarah China, anime Jepang, Hinduisme, Taoisme, Buddhisme, dan Yoga. Hal itu tentu bisa terwujud karena adanya peran seorang konsultan budaya dalam produksi animasi ini. Yang unik adalah dalam cerita, Aang dianggap sebagai Sang Avatar saat dilakukan pengujian dengan memilih empat mainan diantara ribuan mainan yang ada. Empat mainan tersebut adalah mainan yang sama dengan yang dipilih oleh para Avatar dari generasi sebelumnya ketika masih kecil, dan membuktikan bahwa Aang adalah reinkarnasi dari Avatar. Ini merupakan ujian yang mirip dengan yang dilakukan oleh anak-anak Buddha di Tibet untuk menguji apakah ia merupakan reinkarnasi Tulku Lama.
Secara umum, film animasi ini merupakan film animasi yang memiliki nilai budaya Asia yang cukup kental. Jalan ceritanya sangat menarik dan mengedepankan nilai-nilai ketimuran, meskipun masih ada kesan ‘western’ yang tertangkap. Meskipun atribut-atribut yang timbul sangat ‘oriental’, namun perlu ditekankan pula bahwa bagaimanapun animasi ini hanyalah sebuah fiksi yang bernafas Asia.
Senin, 27 April 2009
Avatar the legend of aang
Avatar the legend of aang
Di kisahkan, Aang, seorang anak laki-laki pengendali angin berusia 12 tahun dari Kuil Udara Selatan milik kaum Pengembara Udara, diberitahu oleh para tetua bahwa ia adalah Sang Avatar. Biasanya, seorang Avatar diberitahu jatidirinya sebagai seorang Avatar ketika ia beranjak 16 tahun, namun,
para biksu takut akan perang yang terjadi diantara keempat bangsa akan segera terjadi dan dalam waktu singkat seorang Avatar akan diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan kedamaian dunia. Hal ini membuat Aang sangat kebingungan dan tertekan. Singkat cerita, Aang kabur dari Kuil Udara Selatan, namun di tengah jalan ia bertemu dengan badai yang sangat besar dan ia bersama Appa (seekor banteng terbang raksasa miliknya) jatuh tenggelam ke dalam laut. Tetapi Aang segera membuat bola udara mengitari tubuhnya dan Appa sehingga ia tidak basah. Bola udara tersebut membekukan air di sekitarnya sehingga Aang dan Appa terkurung di dalam bongkahan es. Singkat cerita, setelah 100 tahun, Aang ditemukan oleh dua orang dari suku air yang akhirnya mereka melakukan petualangan-petualangan untuk mencegah terjadinya peperangan yang dipicu oleh raja dari bangsa api. Akhir cerita avatar harus mengalahkan raja api, tetapi Aang tidak mau membunuh raja api sehingga Aang hanya mengambil pengendali apinya saja.
Avatar the legend of aang
Sebuah dunia yang memiliki empat peradaban, yaitu Suku Air (Water Tribe), Kerajaan Tanah (Earth Kingdom), Pengembara Udara (Air Nomads), dan Bangsa Api (Fire Nation). Dalam setiap bangsa ada orang-orang yang dipanggil
Bender (Pembengkok, atau dalam hal ini pengendali) yang memiliki kemampuan mengendalikan unsur alam sesuai bangsa mereka. Seni mengendalikan unsur alam ini merupakan perpaduan gaya seni beladiri dan sihir unsur alam. Dalam setiap generasi, ada seseorang yang mampu mengendalikan keempat unsur tersebut, ialah yang dipanggil sebagai Avatar, roh dari planet yang menitis dalam bentuk manusia. Ketika seorang Avatar meninggal dunia, dia akan terlahir kembali di bangsa yang gilirannya selalu bergantian sesuai dengan siklus Avatar (Avatar Cycle), yang seiring dengan musim: musim dingin untuk air, musim semi untuk tanah, musim panas untuk api, dan musim gugur untuk udara.
Selasa, 14 April 2009
Film Ke-Dua Death Note, Death Note: The Last Name
Death Note, komik populer dari Jepang sudah pernah masuk ke layar lebar. Mencoba kembali kesuksesan yang pertama, Death Note dibuat filmnya yang ke-dua.
Sekilas tentang Death Note versi Komik
Death Note berkisar pada petualangan dan taktik Raito dalam menghadapi pihak hitam dan putih. Pihak hitam adalah para penjahat, pihak putih adalah para penegak hukum.
Raito mencoba menjadi penegak hukum dengan satu hukuman bagi para pelanggarnya: MATI. Raito bukanlah pembunuh ala ninja apalagi Rambo. Yang ia perlukan untuk membunuh para penjahat hanyalah nama lengkap penjahat beserta wajahnya. Lalu, ia cukup menuliskan nama mereka sambil membayangkan wajah masing-masing orang.
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Film Ke-Dua
Death Note: The Last Name, adalah film kedua dari komik sukses ini. Akan diputar berturut-turut di jepang, Hong Kong, dan Taiwan, mulai tanggal 3 November 2006.
Pembukaan dilakukan di Hong Kong pada tanggal 28 Oktober 2006. Nantinya pembukaan dihadiri oleh sutradara Shusuke Kaneko dan pemeran utama Fujiwara Tatsuya, Matsuyama Kenichi, dan Toda Erika.
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Di Balik Film
Baru-baru ini, ilustrator komik Death Note, Obata Takeshi ditangkap karena membawa senjata tersembunyi dan sinematografi Takase Hiroshi, tiba-tiba meninggal dunia. Meskipun demikian, produksi film tetap berjalan seperti biasa.
Death Note
Manga ini bercerita mengenai Death Note
(buku kematian) yang sengaja dijatuhkan oleh Ryukk, seorang Shinigami
(malaikat kematian, reaper) ke dunia manusia, di mana bila nama seseorang
ditulis dalam buku tersebut, maka orang itu akan segera meninggal. Buku ini
kemudian ditemukan oleh Yagami Raito (Light Yagami), seorang
siswa jenius anak seorang inspector kepolisian jepang. Awalnya Raito tidak
percaya dengan kekuatan Death Note tersebut, namun
setelah ia coba dan
berhasil, ia mulai percaya. Ditambah lagi dengan kemunculan Ryukk yang akan
selalu mengikuti orang yang menemukan Death Note-nya. Dengan
kejeniusannya, Raito kemudian berencana menggunakan buku tersebut untuk
menciptakan dunia baru yang bersih dari kejahatan (utopia) dengan dirinya
sebagai dewa.
Raito kemudian mendapatkan data para kriminal dari televisi dan dari
database kepolisian pusat. Ke semua kriminal tersebut dibunuhnya dengan
menggunakan Death Note. Kematian para kriminal yang tidak wajar dan
dalam waktu yang hampir bersamaan ini membuat masyarakat dan pihak kepolisian
merasa kejadian ini bukanlah terjadi secara kebetulan. Meskipun terdengar tidak
masuk akal, pihak kepolisian mulai merasa ada seseorang di balik semua kejadian
yang menimpa para kriminal tersebut. Raito yang menggunakan kekuatan Death
Note kini disebut sebagai Kira (Killer dalam dialek jepang) dan
dianggap sebagai dewa oleh orang-orang yang pro dengan tindakan Raito tersebut.
Polisi kemudian meminta bantuan kepada seorang detektif bertaraf
International yang wajahnya tak pernah kelihatan sebelumnya. Detektif tersebut
menyebut dirinya dengan sebutan L. Dengan menjebak Raito, L mulai
menyadari kalau Kira (Raito) dapat membunuh seseorang dalam jarak jauh meskipun
tanpa menyentuhnya sedikit pun.
Menyadari kalau ia telah dijebak, Raito mulai menyatakan perang pada L.
Dimulailah perang analisis dan psichology antara dua orang jenius, L dan Raito.
Selasa, 07 April 2009
Detective Conan The Movie 12
Film dibuka dengan adegan pengeboman akademi musik Doumoto yang banyak melahirkan pemusik-pemusik klasik Jepang kelas dunia, mulai dari penyanyi soprano, violist, hingga pianis. Korban yang tewas tidak berhenti begitu saja melainkan dilanjutkan dengan pembunuhan musisi yang berhubungan dengan akademi musik Doumoto lainnya hingga total pengeboman berjumlah tiga. Disetiap tempat kejadian ditemukan flute (sejenis suling) masing-masing bagian kepala (head joint), tubuh (body) dan bagian kaki (foot joint) dari satu flute utuh.
Kejadian ini dilanjutkan dengan
erangan terhadap penyanyi soprano terkenal yang juga penyanyi utama akademi musik Doumoto menjelang Doumoto Concert. Conan yang bersama teman-temannya yang menghadiri acara tentu tak mau tinggal diam. Mulailah Conan menyelidiki seluruh kejadian dibalik keterlibatan akademi musik Doumoto untuk mencegah terjadinya bencana yang lebih besar didepan matanya.
Film kali ini sama membosankannya dengan the movie sebelumnya Jolly Roger in the Deep Azure. Jangankan untuk menyaingi keistimewaan Detective Conan The Movie terbaik yang pernah saya tonton The Panthom of Baker Street, untuk sekedar sama bagusnya dengan Countdown to Heaven saja masih kalah kelas. Satu-satunya adegan menarik yang saya lihat adalah latihan paduan suara anak-anak SD Teitan tempat Conan dan teman-temannya sekolah. Lucu juga melihat betapa anak SD nyanyi di kritik oleh penyanyi soprano professional. Conan sendiri di”bantai” karena dirinya “onchi” (tone-deaf alias pekak nada) hehehe…… :D
Menurut kabar terbaru, bulan april 2009 bakalan keluar Detective Conan The Movie: The Raven Chaser yang akan menampilkan kembali musuh berat Conan yakni Kuro Sosiki (Organisasi Hitam) yang sudah lama hilang dari peredaran cerita. Semoga the movie yang akan datang tidak mengecewakan.
Lagu Baru B'z Jadi Penghias Film Detective Conan
Sebagai sebuah grup, nama B'z diakui sebagai salah satu produk terbaik musik J-Rock di Jepang. Disebut-sebut sebagai salah satu pemilik singel nomor satu terbanyak, mereka kembali siap memberi kejutan.
Setelah beberapa waktu lalu diberitakan menjalin kerja sama dengan Apple Computer, B'z
yang baru saja merilis Shodou langsung tancap gas dengan merilis singel keduanya dalam selang waktu tiga bulan yang diberi judul Yuruginaimono Hototsu.
Rencananya, singel tersebut akan dijadikan lagu tema untuk versi layar lebar dari serial anime terkenal Detective Conan yang ke-10. Singel Yuruginaimono Hototsu sendiri dijadwalkan dirilis pada 12 April 2006 alias tiga hari sebelum film itu diputar serentak di negeri Sakura.
B'z sendiri terdiri dari dua personil yakni Matsumoto Takahiro pada Gitar dan Koshi Inaba pada Vokal. Band ini membuat debut rekamannya lewat singel pertama mereka yang diberi judul Dakara Sono Te wo Hanashite yang dirilis pada 21 September 1988.
Singel terakhir mereka yang diberi judul Shoudou yang dirilis tiga bulan lalu, tepatnya tanggal 25 Januari 2006 ini dijadikan sebagai lagu tema pembuka untuk perayaan dari serial anime Detective Conan.(bz-vermillion/4nd/mdL)